Awalnya beneran gamau baca buku yang alurnya seperti novel
Tapi
entah kenapa The Alchemist oleh Paulo Ceolho masuk daftar buku yang ingin aku
baca :’)
Benar aja tak kenal maka tak sayang, baru baca pengantarnya sudah dibuat kagum
dengan pesan penulisnya
Epik
dan bijak bisa dibilang seperti itu kali ya, buku ini terbit pertama kali diterbitkan
tahun 1988 tapi masih relate dengan nilai di kehidupan sekarang. Ceritanya
tentang perjalanan Santiago, seorang Gembala yang ingin mewujudkan
mimpi-mimpinya. Gara-gara “legenda pribadi”nya banyak orang yang terinspirasi
untuk mewujudkan impian mereka. Gak heran buku ini jadi novel paling laris
sepanjang sejarah.
Beberapa
kutipan favorit dari buku ini
1.
Ketakutan adalah hambatan terbesar yang berawal dari diri
sendiri
Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup
kita ataupun harta atau kita. Tapi ketakutan ini lenyap saat kita memahami
bahwa kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis oleh Tangan yang sama.
Perasaan takut gagal adalah satu hal yang membuat mimpi tak
mungkin diraih. Setiap menginginkan hal baru pasti akan menemui resiko besar
yang belum pernah kita melewatinya. Tapi percayalah orang tidak perlu takut
akan hal buruk jika kita aja sanggup meraih apa yang kita inginkan. Dan tidak
ada hati yang menderita ketika mencari mimpinya.
2. Setiap orang adalah makhluk yang unik
dan semuanya akan menjadi simfoni yang seimbang
Tak perlu lagi besi menjadi sama dengan tembaga, atau tembaga
jadi emas. Semuanya punya fungsi masing-masing. Gausah terlalu sibuk mikir
kehidupan orang lain, apalagi kepo. Padahal diri sendiri masih banyak yang perlu
dibenahi tapi terkadang kita lebih banyak punya waktu untuk mencari kesalahan
orang lain. Dan yang terpenting fokus pada prinsip yang kita yakini supaya
tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.
3. Saat seseorang benar-benar menginginkan sesuatu, segenap alam
semesta bersatu untuk membantu orang itu mewujudkan mimpinya
Sama seperti hukum fisika ketertarikan, pikiran dan alam semesta
jika memiliki frekuensi yang sama akan saling terhubung. Kalau dalam buku ini
penulis menyebutnya “pertanda”. Hal-hal
serupa itu akan saling tarik menarik, jika pikiran kita positif maka energi
positif yang diluar akan ikut masuk dalam pikiran kita.
4. Jika kita
berusaha menjadi lebih baik, semua yang di sekeliling kita juga menjadi lebih
baik
Bukan cinta namanya kalau statis seperti
gurun, bukan juga cinta namanya bila menjelajahi seperti angin. Katanya ketika
kita saling mencintai, kita selalu berjuang menjadi lebih baik dari kita
sekarang. *kembali lagi pada hukum fisika
ketertarikan
5.
Ketika setiap hari sama dengan hari berikutnya, itu karena
orang gagal mengenali hal-hal baik yang terjadi dalam hidup mereka
Kalau ada orang yang bilang hidupnya sama aja dari
sebelumnya, mungkin orang itu lupa menyadari bahwa bisa melihat matahari terbit
dan dikasih kesempatan hidup lagi adalah hal yang baik. Tapiii jangan lupa buat perubahan dan berprogres setiap hari karena Tuhan sudah ngasih kesempatan lagi buat kita. Masa iya mau disia-siain
dan banyak lagi beberapa nasihat yang bisa dipelajari dari buku ini. Pokoknya WORTH IT untuk dibaca.
kalau dibaca berulang-ulang juga masih ga ngebosenin apalagi buat orang yang suka petualang. Cheers 🥳😎👊🏽