Dapat rekomendasi buku Red, White and Whole ini karena satu genre dengan novel
Khaled Khossaini yang judulnya judul Kite Runner. Entah kenapa saya suka membaca novel yang
ceritanya bikin nyesek, tapi bukan berarti saya suka menyakiti perasaan saya
sendiri ya. Alasannya kadang cerita menyedihkan itu ada banyak hal kata yang
indah dalam kesedihannya. Kalau tidak ada mood untuk membaca cerita yang
sedih saya tidak menganjurkan untuk membaca novel Red, White and Whole. Tapi kalau sudah siap patah
hati, novel ini sempurna untuk dibaca.
Novel ini ditulis oleh Rajani LaRocca menceritakan
tentang seorang gadis India-Amerika bernama Reha yang tinggal di Amerika
Serikat. Karena keluarga Reha seorang imigran, mereka bertekad untuk tidak
menjadi seorang yang medioker dan hanya fokus pada hal yang penting saja.
Reha dan orang tuanya tinggal di New York dimana ayahnya bekerja sebagai
insinyur dan ibunya bekerja di laboratorium hematologi di rumah sakit. Reha
merupakan anak tunggal dan menjadi satu-satunya cucu perempuan di keluarganya. sehingga dia adalah
harapan di keluarganya.
Novel ini gampang untuk dipahami karena menggunakan
bahasa ringan ala syair dengan alur maju yang menceritakan Reha dari masa kecil hingga tumbuh dewasa dan
menceritakan hubungan antara ibu dan anaknya. Seperti ini lah gambaran Reha terhadap
ibunya dalam bukunya
My mother’s
name is Punam, and that means moon
Her face is
as bright as a full moon
Always gentle,
Always changing,
but predictable
Like our moon
She only
shows us one face.
The strong
one
Konflik ceritanya adalah perjuangan
Reha untuk beradaptasi dengan dua budaya yaitu budaya Amerika ketika di sekolah,
dan sangat bernuansa India ketika di rumah. Ibunya tidak menyetujui Reha
bertingkah terlalu Amerika dibandingkan India. Ini adalah hal yang membuat Reha
frustasi karena saat itu dia masih kecil.
Di tengah kesibukannya antara sekolah, masalah keluarga dan
lingkungannya.
Amma, Ibu
Reha mengidap penyakit Leukimia akut. Gejala yang tampak dari Amma ditandai dengan sering
mimisan, lelah dan sering menghabiskan waktu untuk tidur. Reha menyesal karena
malam sebelumnya dia bersenang-senang di pesta dansa dengan teman sekolahnya. Saat ibunya masuk di rumah
sakit, Reha tidak ada di sampingnya.
Untuk melawan
rasa bersalahnya Reha bertekad untuk melakukan kehidupan yang diinginkan orang
tuanya yaitu fokus pada sekolah. Dan saat perjalanan ke ruang gawat, Reha
menyadari bahwa dia ingin menjadi seorang dokter.
Reha berusaha menjadi dokter meski dia tidak tahan melihat darah, karena dia bertekad menyembuhkan Ammanya untuk sehat kembali.
Meski alur cerita agak menyedihkan, Rajani LaRocca
berhasil menulis cerita yang membangkitkan semangat tentang seorang gadis muda yang
memiliki keberanian menghadapi kematian ibu tercinta dan keberanian untuk terus
maju, untuk menjadi apa yang ia inginkan. Dia mengatakan dia baik-baik saja
kepada teman di sekitarnya meskipun keadaan saat itu sangat buruk. Dalam puisi terakhir bukunya,
LaRocca meninggalkan pesan penting ini kepada pembacanya:
"I have one life.
That's all any of us gets.
And I know that I will make
my way.
For all rivers lead to the
same ocean,
we all look upon the same
sky.
I will write my own
story."
LaRocca, dalam bagian belakang bukunya, menunjukkan
bahwa "...bahkan ketika kamu merasa terpuruk, kamu masih bisa menjadi
manusia seutuhnya.
Itulah sinopsis Red, White and Whole oleh Rajani
LaRocca.
Rajani LaRocca ternyata mengalami
kondisi seperti Reha, dimana dia besar dalam dua budaya yaitu Amerika dan
India. Rajani juga tumbuh sebagai imigran di Louisville tahun 80.an itulah
mengapa cerita Reha sangat relate dengan dirinya yang juga seorang dokter.
0 komentar:
Posting Komentar