Surat
Al-lahab atau disebut juga surat Al Masad merupakan surat Makkiyah ke 111. Tujuan
mempelajari Surat ini untuk mengetahui sifat Abu Lahab yang suka menyakiti
Rasulullah, sehingga kita bisa berlindung dari sifat yang dimiliki oleh Abu
Lahab. Sebagai pelajaran bahwa Allah akan mengecam orang-orang yang menghalangi
cahaya Allah.
Asbabun
Nuzul
Mengenai
asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini diterangkan dalam riwayat berikut:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاءِ فَصَعِدَ إِلَى
الْجَبَلِ فَنَادَى يَا صَبَاحَاهْ فَاجْتَمَعَتْ إِلَيْهِ قُرَيْشٌ فَقَالَ
أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ مُصَبِّحُكُمْ أَوْ
مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ
لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا
تَبًّا لَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ إِلَى
آخِرِهَا
“Dari
Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju
Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, “Wahai sekalian
manusia.” Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya,
“Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik
bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?”
Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang
pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang
pedih.” Akhirnya Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu
mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu.” Maka Allah menurunkan
firman-Nya: “TABBAT YADAA ABII LAHAB..” Hingga akhir ayat.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Abu
lahab mencela nabi Muhammad dengan mengatakan Tabbat laka ya Muhammad? Apakah
untuk ini kami dikumpulkan? Allah kemudian membalas nya dengan turunya surat
ini. Itulah awal mula Abu Lahab membenci Rasulullah. Bukan hanya dirinya yang
membenci, menghinakan, memerangi Rasulullah. Ia pun melibatkan istri dan
anak-anaknya bahkan ia rela hartanya hilang apabila digunakan untuk memusuhi
Rasulullah.
Diantara
keburukan yang dilakukan oleh Abu Lahab yaitu:
Pertama
Abu Lahab mengikuti Rasulullah saat berdakwah dengan para kabilah untuk
menyebarkan islam, kemudian abu lahab juga mengikuti dibelakangnya dan
mendatangi kabillah itu dengan mengatakan jangan kau ikuti perkataan orang itu,
sesungguhnya dia hanya menjauhkan kita dari Tuhan-tuhan kita.
Betapa
jahatnya Abu Lahab!
Dia
seperti memberi kesan ke orang lain bahwa saya aja sebagai pamannya (orang terdekat)
tidak percaya apa yang dikatakannya. Mungkin terlihat biasa saja apabila orang
asing yang melakukan kedustaan itu, namun jika orang terdekat rasanya aneh dan
sungguh kejam.
Kedua
Abu Lahab mempelopori adanya pemboikotan terhadap keluarga Rasulullah. Pemboikotan
ini dilakukan selama 3 tahun oleh penduduk Quraisy untuk memutus hubungan dengan
Bani Hasyim baik islam maupun yang belum masuk islam. Pemboikotan tersebut
berupa (1) Pelarangan melakukan aktivitas jual beli dengan Bani Hasyim. (2) Lalu
tidak diperbolehkan untuk mengawinkan dengan Bani Hasyim. (3) Tidak boleh
berbicara dan datang ke rumah anggota Bani Hasyim. (4) Tidak diperbolehkan
bergaul bersama mereka. (5) Tidak diperbolehkan berbelas kasihan kepada mereka.
[6] Tidak menerima permintaan damai, sampai Nabi Muhammad diserahkan untuk di
bunuh. [7] Mereka baru dibolehkan keluar hanya untuk berhaji atau umrah.
Ketiga
Abu lahab meminta anak mereka untuk menceraikan anak Rasulullah. Abu Lahab
mempunyai anak yang bernama Utbah (masuk islam saat penaklukan kota Mekkah)
menikah dengan Ruqayyah dan Utaibah yang kafir menikah dengan Ummu kultsum. Saat
Surat Al-lahab turun, Abu Lahab berkata kepada anaknya, “kepalaku dan kepala
kalian haram bersentuhan jika kalian berdua tidak mentalak kedua putri
Muhammad.” Keduanya pun menjatuhkan talak kepada istri masing-masing.
Dan
masih banyak lagi keburukan Abu Lahab semasa hidupnya. Ia dikenal sebagai musuh
yang paling keras dan keji dalam memusuhi Rasulullah.
Jadi,
apa pendorong utama Abu lahab melakukan ini?
Ternyata
dia mengkhawatirkan dunia, harta, kehormatan dan pengaruh di tengah masyarakat.
Sehingga timbul kebencian terhadap Nabi Muhammad.
Tafsir
تَبَّتْ يَدَآ
اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ١– مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ٢- سَيَصْلٰى
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ٣- وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ٤ - فِيْ جِيْدِهَا
حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥
Ayat
1: Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
Tabbat yang pertama adalah doa
atau serapah atau ancaman. Tabbat yang kedua untuk penguatan yaitu
betul-betul celaka. Allah menyatakan peperangan terhadap Abu Lahab dengan
membinasakan kedua tangannya. Seperti yang diketahui, tangan disimbolkan untuk
kebaikan. Tangan adalah modal untuk kebaikan sekaligus ujian jika melakukan
keburukan.
Abu
lahab pasca turunnya surat ini hingga 10 tahun sebelum meningggal belum juga
masuk islam, karena pintu hidayah nyatanya telah tertutup baginya. Di akhir
hidupnya Abu Lahab mendapatkan luka menular yang tidak dapat sembuh. Sehingga
saat meninggalpun tidak ada yang mengurusnya karena semuanya jijik dari bau menyengat
yang keluar dari jasadnya bahkan anak-anaknya. Mayat Abu Lahab ditelantarkan
selama 3 hari 3 malam, ia pun dibungkus dengan kain dan dibawa ke tempat yang
terisolir, kemudian dilempar dengan batu hingga tubuhnya terkubur. Betapa Allah
menghinakan Abu lahab.
Ayat
2 Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
Tidak
ada manfaat baginya apa yang ia miliki dan dia upayakan (harta dan
anak-anaknya). Abu lahab sempat sesumbar “kalau benar apa yang dikatakan
Muhammad maka akan kuselamatkan istri dan anak-anakku dengan hartaku”. Tapi lihat
apa Abu lahab bisa selamat?
Seorang
Ulama pernah memberikan nasihat kepada Raja. Berkatalah sang Ulama “Seandainya
Anda berjalan jauh di padang pasir, sementara Anda tidak membawa air minum dan sudah
sangat kehausan. Bila Anda tidak segera mendapatkan air minum, maka Anda akan
mati kehausan. Di saat bersamaan, ada seorang musafir yang datang dan memiliki
setengah gelas air. Berapa Anda akan membayar setengah gelas air itu. Kemudian
Raja berkata aku akan mengeluarkan setengah hartaku.
Maka
lebih penting mana kenikmatan atau harta? Sesungguhnya kekayaan dan kekuasaan
ini tidak lebih penting dari sebuah kenikmatan. Namun disisi lain harta adalah
peluang terbaik apabila digunakan untuk berinfak di jalan Allah.
Rasulullah
menyebut beberapa keutamaannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik
harta adalah harta yang berada di tangan orang saleh.” (HR. Ibnu Hibban). Bahkan dibolehkan hasad
terhadap muslim kaya. Rasulullah bersabda, “Tidak ada hasad kecuali pada dua
orang; orang yang Allah beri harta dan dia habiskan harta itu untuk kebaikan,
(serta) orang yang Allah beri ilmu dan dia mengajarkan ilmunya.” (HR. Al
Bukhari dan Muslim).
Ayat
3: Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
Yaitu kelak Abu Lahab akan mendapatkan disiksa dengan
api yang bergejolak. Gejolak api seperti unta yang
kuning yang dari jauh kelihatannya kuningnya
Ayat
4 Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
Ummu
Jamil (istri Abu Lahab), Seorang wanita cantik jelita dengan kedudukan dan
kehormatannya yang tinggi di tengah-tengah masyarakat oleh Allah disebut
sebagai pembawa kayu bakar. Allah mengejeknya karena tidak mungkin org yang
baik kehormatannya membawa kayu bakar itu.
Pendapat
yang lain mengatakan bahwa pembawa kayu bakar adalah kebiasaan ummu jamil yaitu
pembawa berita tidak benar dan memutar balikkan fakta.
Ayat
5 Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
Ummu jamil menjual kalungnya dan hasilnya digunakan
untuk memusuhi Rasulullah. Akibatnya Allah memasangkan tali di lehernya dengan
sabut api neraka.
Wallahu
A’lam
Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa
penambahan.
0 komentar:
Posting Komentar