Sabtu, 15 Agustus 2020

SURAT AN NAS, KUNCI KESELAMATAN

 

(sumber: Pexels.com)

Surat An-nas merupakan surat makkiyah dengan urutan surah ke-114 dalam Al-Qur’an. Surat ini berisi anjuran kepada manusia untuk memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah dari segala keburukan baik itu dari golongan manusia atau jin. Setelah turun surat ini, Rasulullah merasa tenang karena Allah menjamin keselamatan dari keburukan maupun kejelekan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Surat Al-falaq dan An-nas merupakan Muawwidzatain yaitu surat yang berisi tentang meminta perlindungan Allah SWT. Bedanya dalam surat Al-falaq kita berlindung dari 4 kejelekan di dunia dengan membawa 1 sifat Allah yaitu sebagai Rabb, sedangkan dalam surat An-nas hanya 1 kejelekan tapi membawa 3 sifat Allah. Kejelekan apasih kira-kira?

Ternyata dalam surat An-nas kejelekan yang terjadi akibat permasalahan internal yang berasal dari dalam dada manusia. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia dari golongan jin dan manusia. Bisikannya itu merupakan kejahatannya seperti membuat hati menjadi was-was. Mau menolong ga jadi, mau sedekah ga jadi, mau sholat tapi ditunda-tunda. Bisa jadi itu adalah rasa was-was yang dibisikkan oleh setan ke dalam dada manusia.

Tafsir An-nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (1) مَلِكِ النَّاسِۙ (2) اِلٰهِ النَّاسِۙ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (4) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

Ayat 1: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya (Rabb) manusia

Kata Rabb menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta makhluk yang menjamin rezeki (Ar-rozaq) dan mengatur (Al-mudabbir) serta menentukan keadaan ciptaannya. Seperti menurunkan hujan kemudian menahannya, melapangkan rejeki atau menyempitkannya. Dia yang membimbing mereka dengan wahyu dan segala ilmu yang bermanfaat

Dalam hal ini imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: Sesungguhnya Rabb adalah (zat) yang maha kuasa, yang mengadakan, pencipta, pembentuk rupa, yang maha hidup lagi berdiri sendiri dan menegakkan urusan makhlukNya, yang memberi manfaat dan celaka, yang mendahulukan dan mengakhirkan, yang memberi petunjuk dan menyesatkan siapa yang dikehendakiNya. Allah berfirman dalam QS Ar-Rahman:29

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya, setiap hari Dia (memenuhi) semua kebutuhan (makhlukNya)”

Ayat 2: Raja manusia,

Arti Malik memiliki beberapa makna yaitu sebagai Wali (ولي) , Amiir (امير) dan Hukum (حاكم). Pelindung, penguasa dan hakim berarti pembuat hukum. Kita sebagai manusia wajib mengambil hukum hanya dari Allah. Allah lah Maha segalanya, Dia memiliki kesempurnaan diatas kerajaanNya, tidak ada siapapun yang memberi syafaat di hadapannya kecuali dengan izinNya

Ayat 3: sembahan manusia

Illah adalah yang berhak disembah secara benar dan menjadi tujuan yang tertinggi.

Ayat 4: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

Iblis diusir dari surga akibat keengganannya menjalankan perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam, ia meminta ketangguhan kepada Allah untuk menjerumuskan nabi Adam dan keturunannya menyimpang dari jalan Allah (QS Al-Isra:64). Oleh karena itu setan selalu berbisik-bisik untuk memberikan was-was dan keraguan dalam diri manusia. Dimulai sejak nabi Adam dan istrinya dibujuk untuk memakan pohon khuldi, sehingga keduanya diturunkan dari surga.

وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

Dan perdayakanlah siapa saja diantara mereka yang sanggup engkau (iblis) tipu dengan suara indahmu yang menyeru kepada maksiat, dan kerahkanlah pasukan berkudamu dan pejalan kaki menuju mereka agar mereka tunduk dan mengikutimu. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasa amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah, dan bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina, dan menghambakan mereka kepada selain Allah sewaktu pemberian nama, serta berilah mereka janji-janji dusta dan angan-angan palsu, “padahal setan itu hanya menjanjikan kedustaan belaka yang menipu mereka” (QS Al-isra: 64)

Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasi amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah. Harta kita kalau setan yang sudah memiliki, maka harta akan dibelanjakan untuk mubadzir, melakukan hal yang sia-sia atau mengambil harta yang bukan haknya dan sebagainya. Bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina. Dengan memperindah pandangan mereka terhadap zina dan anak-anak diikutkan kedalam suatu acara yang menjauhkan dari Allah akibat tidak mendidik anak untuk kebaikan. Lalu mereka diberikan janji-janji bahwasanya tidak ada kehidupan setelah kematian atau janji-janji yang tidak ada realitanya.

Ayat 5: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

Setan selalu bersembunyi di dalam dada manusia yang siap menggoda kapan dan dimanapun. Apabila iman sedang kokoh maka langkahnya mundur begitu pula sebaliknya. Setan akan selalu memberikan sifat was-was agar jauh dari Allah. Tapi ada satu hal yang menarik  bahwa setan hanya menggoda saja tapi manusia yang memenuhi ajakannya (QS Ibrahim:22).

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu. Lalu kamu memenuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (QS Ibrahim:22)

Nah sudah jelas kan setan hanya menyeru, manusia sendirilah yang memenuhi seruannya. Apa setan bisa menjadikan kita melakukan apa yang dia ajak? Sekali-kali setan tidak mempunyai kekuasaan terhadap manusia melainkan setan hanya mengajak. Setan mengajak melalui berbagai arah untuk menyesatkan manusia (QS Al-a’raf: 16-17). Jadi jangan salah nih apabila kita melakukan sebuah keburukan jangan mencela setan, karena sebenarnya itu hanya kelemahan hati kita saja. Astaghfirullahaladzim.

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ (شَاكِرِينَ (17

16. iblis menjawab, “karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus; 17. kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Sekuat apapun upaya setan untuk mengajak manusia tidak akan mampu mengalahkan kaum muslimin apabila dia mempunya tekad untuk selalu taat kepada Allah. Jadi tak ada alasan untuk takut akan tipu daya setan toh juga tipu daya setan itu lemah (QS An-nisa:76). Kita hanya perlu yakin dan terus mendekatkan kepada Allah, agar senantiasa dikuatkan imannya.

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا.....

Sesungguhnya tipu daya setan itu sangat lemah (QS An-Nisa: 76)

Ayat 6: dari golongan jin dan manusia

Keduanya sama-sama setan baik yang tidak nampak maupun yang Nampak oleh mata. Mereka memberikan pengaruh ke dalam hati dan menyeru ke jalan yang salah. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada terhadap godaan setan, karena pada saat lengah itulah peluang yang baik untuk membisik-bisikkan sesuatu. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

الشَّيْطَانُ جَاثَمَ عَلَى قَلْبِ اِبْنِ آدَمَ فَإِذَا سَهَا وَغَفَلَ وَسْوَسَ فَإِذَا ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى خَنَّسَ

“Setan itu mendekam pada manusia. Jika ia luput dan lalai, setan menggodanya. Jika manusia mengingat Allah, setan akan bersembunyi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).

Berikut ini merupakan 10 pintu masuknya syaitan yang bisa kita hindari:

(1) Hasad (dengki) dan tamak (2) Marah; (3) Berlebihan dalam menghisas tempat tinggal (4) Kenyang karena telah menyantap banyak makanan (5) Tamak pada orang lain (6) Tergesa-tergesa (7) Cinta harta (8) Mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzab atau golongan tertentu (9) Memikirkan hakikat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah (10) Berburuk sangka terhadap muslim lainnya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan taufiq Allah.

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan.


0 komentar:

Posting Komentar