Sabtu, 17 Oktober 2020

AL MAUN, Para Pendusta Agama

 


Masih ingatkah kita tanda-tanda orang munafik?

Mereka adalah orang yang berdusta ketika berbicara, berkhianat ketika dipercaya dan tak menepati janji. Tapi tak hanya itu, sifat orang munafik akan dibahas lebih lanjut dalam surat Al-maun.

Tafsir Al-Maun

Al Maun merupakan surat makiyah dengan urutan ke 107 dalam Al-Qur’an. Sebagian ulama berpendapat surat ini Madaniyah karena di dalamnya ada ayat tentang orang munafik yang ada di Madinah.

Secara singkat surat Al Maun merupakan surat yang mencakup manhaj dalam kehidupan karena membahas habluminallah (bagaimana kita berhubungan dengan Allah) dan habluminannas (bagaimana berhubungan dengan sesama).

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Ayat 1:

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّين  Apakah kamu melihat orang yang mendustakan agama?,

Makna ad-din bisa diartikan sebagai agama atau hari pembalasan atau hari perhitungan. Siapakah yang mendustakan hari pembalasan?

Allah sedang menarik perhatian kita dengan kalimat “apakah kamu melihat”. Seolah-olah mengajak komunikasi dua arah. Siapa sih yang mendustakan agama?

Mungkin secara gamblang kita menganggap kalau orang yang mendustakan agama adalah orang kafir. Tapi sebetulnya orang yang mendustakan agama yang Allah sebut dalam surat Al maun ditujukan untuk orang yang mengaku muslim tetapi sebenarnya hati mereka mengingkarinya.

Ayat 2:

فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

Anak yatim digunakan untuk anak yang ditinggal ayahnya sebelum dia baligh.

Mereka yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan adalah mereka yang berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. Padahal rasulullah menjanjikan barangsiapa yang menanggung beban anak yatim, mereka akan dekat dengan rasulullah di surga layaknya jari tengah dan jari telunjuk.

Ayat 3:

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin

Orang mukmin itu memberikan apa yang ia cintai, bahkan para sahabat lebih mendahulukan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Sedangkan orang yang mendustakan agama mereka enggan memberikan makan orang miskin.

Ayat 4:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

Maka celakalah orang yang shalat,

Allah mengecam orang-orang yang sholat, yaitu ketika sholat tidak bisa membawa perubahan kebaikan ke dirinya.

Ayat 5

الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya

Ibnu Katsir menyebutkan orang yang lalai terhadap sholatnya sebagai berikut:

-                   Tidak mengerjakan sholat

-                   Tidak sholat di awal waktu

-                   Tidak sempurna rukun dan syaratnya

-                   Tidak khusyu’ (tidak hadir hatinya)

Mereka lalai saat sholat, padahal sholat adalah waktu untuk mengingat Allah. Bagaimana mungkin seseorang mengingat Allah lagi di luar sholat, apabila waktu sholat saja mereka tidak mengingatNya.

Ayat 6

الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ

Yang berbuat riya

Yaitu beribadah karena ingin dilihat oleh orang lain.

Ayat 7

وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

Dan enggan (memberikan bantuan dengan) barang berguna.

Al Ma’un artinya sesuatu yang kecil yang dibutuhkan orang. Mereka enggan meminjamkan sesuatu barang yang bisa dimanfaatkan orang lain. Apalagi memberikannya seperti gelas, piring, mangkok atau yang lain

Penutup

Surah ini memang sangat tepat dan pas jika ditujukan kepada orang-orang munafik. Seperti yang telah disebutkan apada ayat sebelumnya, pada diri mereka terkumpul tiga sifat buruk, yakni meninggalkan salat, bersifat riya dan kikir terhadap harta. Sifat-sifat tersebut sangat jauh dengan karakter seorang muslim sejati yang seharusnya.

Lalu seperti apa harusnya seorang mukmin itu?

Allah mengumpamakan keimanan orang mukmin seperti sebuah pohon yang baik yang memberikan buah serta naungan bagi orang di sekitarnya tak kenal waktu. (lihat Surat Ibrahim 24-25). Oleh karena itu buah dari keimanan seorang mukmin adalah dapat memberikan kebermanfaatan untuk orang lain. Jangan sampai hubungan sama Allah baik tapi melakukan hal-hal yang buruk terhadap orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar