لَمْ
يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ
مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
Ayat 1: Tidaklah mungkin golongan
orang
kafir berasal dari ahli kitab meninggalkan kemusrikannya sampai datang ke
mereka bukti yang nyata
Rasulullah hidup di zaman jahiliyah dimana masih kuat
kemusyrikannya. Lalu Rasulullah datang menyampaikan kebenaran di tengah-tengah
kalangannya. Namun orang kafir berat mengucapkan dan mengakui bahwa nabi
Muhammad adalah nabi terakhir karena Allah subhanallahu ta’ala tidak mengirim
nabi terakhir dari kalangan mereka di tengah penantian mereka sendiri.
Mereka kaum ahli kitab mengira bahwa nabi terakhir
berasal dari keturunan Ishak sehingga saat Rasulullah (keturunan nabi Ismail) datang
mereka enggan mengakui rasulullah walaupun bukti itu benar. Padahal bukti itu bayyinah
sudah jelas nampak dari kepribadian rasulullah dan al-qur’an yang dibawanya.
رَسُوْلٌ
مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
Ayat 2: (yaitu) seorang Rasul dari
Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an),
فِيْهَا
كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
Ayat 3: di dalamnya terdapat (isi)
kitab-kitab yang lurus (benar)
Mereka tetap pada kesyirikannya meskipun rasulullah,
the greatest man came in. Karena mereka
tidak benar-benar mencari kebenaran; mereka hanya mengikuti keinginan mereka
sendiri untuk mendapatkan keuntungan duniawi.
وَمَا
تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ
الْبَيِّنَةُ ۗ
Ayat 4: Dan tidaklah
terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka
bukti yang nyata.
Dahulu di arab banyak agama seperti yahudi dan
nasrani, kristen mereka rukun dan menjadi satu namun sejak agama islam datang mereka
memusuhinya. Mereka mengatakan bahwa islam adalah agama yg bermasalah.
Ayat pertama
dalam surat Bayyinah disebutkan 'Ahli Kitab' sebelum 'kaum musyrik' tetapi,
dalam ayat keempat hanya 'Ahli Kitab' yang disebutkan sementara 'kaum musyrik'
tidak disebutkan.
Perbedaan ini
disebabkan karena Ahli Kitab adalah penolak utama, mereka tau akan kebenaran
karena sudah dijelaskan tanda dan informasi dalam kitabnya sedangkan kaum
musyrik tidak mengetahuinya.
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا
لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا
الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
Ayat 5: Padahal mereka hanya
diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena
(menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa Islam bukan
hanya “teori” tapi juga implementasi sehingga dapat dijadikan contoh orang lain
memahami islam seperti melaksanakan sholat, menunaikan zakat dan melakukan
kebaikan.
اِنَّ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ
جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
Ayat 6: Sungguh, orang-orang yang
kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka
Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah
sejahat-jahat makhluk.
اِنَّ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ
الْبَرِيَّةِۗ
Ayat 7: Sungguh, orang-orang yang
beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ
رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ
فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ
خَشِيَ رَبَّهٗ
Ayat 8: Balasan mereka di sisi
Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun
ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya.
dari sudut keimanan manusia dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu mukmin dan kafir, dan kemudian ditentukan nasib
masing-masing.
Dalam surat tertulis:
" Sungguh, orang-orang
yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah
sejahat-jahat makhluk.”
"Mereka adalah yang terburuk dari semua
makhluk"
adalah pernyataan mengejutkan yang
menunjukkan bahwa di antara semua makhluk hidup dan tidak hidup tidak ada yang
lebih buruk daripada mereka yang meninggalkan jalan yang benar dan tersesat
setelah kebenaran jelas dan bukti yang lengkap.
seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Anfal:
22
“Karena binatang (makhluk) yang paling buruk
di sisi Allah adalah yang tuli dan bisu. Mereka yang tidak mengerti apapun”.
Atau masih serupa, dengan apa yang Surah Al-
A'raf: 179
“… Mereka seperti ternak, bahkan lebih
sesat: karena mereka tidak mengindahkan (peringatan)”.
Mereka adalah yang terburuk dari semua
makhluk
Karena semua sarana keselamatan telah ditunjukkan
kepada mereka, tetapi mereka menolaknya dengan sengaja, karena kesombongan,
tipu daya dan permusuhan mereka.
Mereka tidak terpecah belah melainkan setelah datang
kepada mereka bukti yang nyata, terpecah antara yahudi dg yahudi, nasrani
dengan yahudi yang justru terjadi karena datang setelah kebenaran.
Mereka tidak mendapatkan kebaikan meskipun kebenaran
datang karena kesombongan mereka, sehingga hidayah tidak sampai ke mereka
Sebaliknya pada ayat
berikutnya kelompok pada derajat yang yang lebih tinggi, disebutkan
“Sesungguhnya mereka
yang beriman dan melakukan perbuatan benar, mereka adalah yang terbaik dari
semua makhluk.”
"Mereka adalah
yang terbaik dari semua makhluk"
Jelas menunjukkan
bahwa mukmin yang melakukan amal shaleh bahkan lebih tinggi dari malaikat,
karena ayatnya umum dan tidak ada pengecualian dibuat di dalamnya.