Minggu, 09 Agustus 2020

Belajar dari Al Falaq

 


Kalau ada bekicot makan daun tanaman kita, apakah jahat? atau ada ular yang makan tikus, apakah ular jahat? 
Tidak
Karena memang fitrahnya begitu makan untuk bertahan hidup. Berbeda dengan manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir bisa membedakan yang baik dan buruk. Allah telah mengajarkan kita doa agar terhindar dari keburukan makhluk diluar kehendak kita. Doa itu ada dalam surat Al Falaq.
QS Al-falaq merupakan surat makkiyah yang ke 113 ,di dalam QS Al-falaq Allah menceritakan 4 kejelekan yang ada di dunia, sehingga surat
ini diturunkan untuk memberikan perlindungan. QS Al-falaq dan An-nas disebut surat Muawwidzatain yaitu surat yang berisi tentang meminta perlindungan Allah SWT.

Dari Uqbah bin Amir ia berkata, Rasulullah SAW bersabda “tadi malam telah diturunkan ayat yang tidak akan setara dengan ayat lain yaitu qul a’udzubirabbin nas dan qul a’udzubirabbol falaq.” (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasa’i)

Tidak akan setara ayat ini dengan yang lain yang menunjukkan keseriusan untuk memohon perlindungan dari marabahaya. Setelah turun kedua surat ini Rasulullah lebih merasakan ketentraman dan ketenangan. MasyaAllah sungguh Allah mengajarkan kita untuk selalu waspada dalam hal apapun sehingga kita bisa selalu berlindung kepadaNya. Dan yang utama dalam berdoa adalah percaya. Banyak yang berdoa sambil lalu aja, lidah melafalkan nama-nama Allah tapi hati tidak mendengarkannya atau bahkan meyakininya. Bagaimana Allah akan mengabulkan doa-doa kita jika kita saja ragu?

Tafsir Al-falaq

Ayat 1: Katakanlah" aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh". 

Al- Falaq: waktu shubuh/pagi atau makhluk. Waktu shubuh adalah waktu pemberi harapan, Allah memberikan harapan dan kehidupan baru di waktu shubuh. Sedangkan yang dimaksud makhluk adalah Allah SWT memerintahkan kepada Nabi-Nya agar berlindung dari semua makhluk.

Ayat 2: berlindungan dari segala kejelekan (bencana, kejelekan) makhluk.

Menurut ahlus sunnah wa jamaah bahwa Allah menciptakan kebaikan dan keburukan sebagaimana ditunjukkan dalam QS AL qamar: 49 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. Allah tidak menciptakan suatu keburukan yang benar-benar murni. Jika ada hal yang tampak suatu keburukan semata-mata itu hanya tampaknya saja. Kita bisa melihat sisi lain yang bisa dipandang sebuah kebaikan.

Oleh karena itu untuk meminta kebaikan dan berlindung dari keburukan makhluk ada doanya. Doa ini dapat digunakan ketika memakai pakaian baru, menjadi pengantin baru atau doa ibu ke anaknya.

Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”

Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.

Ayat 3: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

Waktu malam adalah waktu yang istimewa. Bahkan beberapa ulama mengatakan menit demi menit di malam hari itu mahal. Seperti khalifah Umar bin Abdul Aziz yang tidak mau diganggu ketika malam, karena waktu malam dikerjakan untuk bermunajat dengan Allah. Umar bin Khattab mengatakan ada 3 kenikmatan dunia, kalau tidak ada kenikmatan ini aku tidak ada nafsu dengan dunia ini. 1. Kenikmatan bermunajat dengan Allah, 2. Nikmat menahan lapar (puasa), 3. Nikmat menghadiri majlis yang kata-katanya dipilih.

Namun pada malam hari juga banyak terjadi kejelekan seperti pencurian, pembegalan, atau kasus orang sakit yang bertambah parah ketika malam hari. Rasulullahpun menganjurkan untuk menutup puntu, jendela dan bejana pada malam hari.

Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnaya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu diatasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR Bukhari Muslim)

Ayat 4: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (takinya). Wanita-wanita tukang sihir yang berusaha menggganggu dan menyakiti dengan jalan menipu indra dan memberi kesan pada jiwa dan perasaan

Ayat 5: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki

Iblis diturunkan dari surga karena dengki, pertempahan darah juga karena dengki. Orang dengki adalah orang yang senang atas lenyapnya nikmat dari orang yang ia dengki dan berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan nikmat tersebut. Bicara tentang dengki sepertinya itu adalah hal yang wajar yang dimiliki oleh manusia. Astaghfirullah -__-. Padahal yang kita tau itu hanya “tampaknya saja” tidak 100% dirinya layaknya hallo effect pada pertemuan pertama yang bisa aja berbeda dengan kenyataan.

Kalau kata Ustadz Aris Munandar, S.S, M.PI Abu Darda’ (seorang sahabat Nabi) radhiyallahu’anhu mengatakan, “Siapa yang sering ingat dekatnya kematian tidak akan sering gembira yang berlebihan dan berkurang iri dengkinya kepada orang lain.“ (Hilyatul Auliya’ 1/220). Semoga Allah SWT senantiasa menjauhkan kita dari sifat iri dengki ini. (Lanjut ke tafsir QS An-nas)

Wallahu a’lam

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan

0 komentar:

Posting Komentar