Kalau ada bekicot makan daun tanaman kita, apakah jahat? atau ada ular yang makan tikus, apakah ular jahat?
Tidak
Karena memang fitrahnya begitu makan untuk bertahan hidup. Berbeda dengan manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir bisa membedakan yang baik dan buruk. Allah telah mengajarkan kita doa agar terhindar dari keburukan makhluk diluar kehendak kita. Doa itu ada dalam surat Al Falaq.
QS Al-falaq merupakan surat makkiyah
yang ke 113 ,di dalam QS Al-falaq Allah menceritakan 4 kejelekan yang ada di
dunia, sehingga surat ini diturunkan untuk memberikan perlindungan. QS Al-falaq dan
An-nas disebut surat Muawwidzatain yaitu surat yang berisi tentang meminta
perlindungan Allah SWT.
Dari Uqbah bin Amir ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda “tadi malam telah diturunkan ayat yang tidak akan
setara dengan ayat lain yaitu qul a’udzubirabbin nas dan qul a’udzubirabbol
falaq.” (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasa’i)
Tidak akan setara ayat ini dengan yang
lain yang menunjukkan keseriusan untuk memohon perlindungan dari marabahaya. Setelah
turun kedua surat ini Rasulullah lebih merasakan ketentraman dan ketenangan.
MasyaAllah sungguh Allah mengajarkan kita untuk selalu waspada dalam hal apapun
sehingga kita bisa selalu berlindung kepadaNya. Dan yang utama dalam berdoa
adalah percaya. Banyak yang berdoa sambil lalu aja, lidah melafalkan nama-nama
Allah tapi hati tidak mendengarkannya atau bahkan meyakininya. Bagaimana Allah
akan mengabulkan doa-doa kita jika kita saja ragu?
Tafsir Al-falaq
Ayat 1: Katakanlah" aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh".
Al- Falaq: waktu shubuh/pagi atau
makhluk. Waktu shubuh adalah waktu pemberi harapan, Allah memberikan harapan
dan kehidupan baru di waktu shubuh. Sedangkan yang dimaksud makhluk adalah
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi-Nya agar berlindung dari semua makhluk.
Ayat 2: berlindungan dari segala kejelekan (bencana,
kejelekan) makhluk.
Menurut ahlus sunnah wa jamaah bahwa
Allah menciptakan kebaikan dan keburukan sebagaimana ditunjukkan dalam QS AL
qamar: 49 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.
Allah tidak menciptakan suatu keburukan yang benar-benar murni. Jika ada hal
yang tampak suatu keburukan semata-mata itu hanya tampaknya saja. Kita bisa
melihat sisi lain yang bisa dipandang sebuah kebaikan.
Oleh karena itu untuk meminta kebaikan dan berlindung
dari keburukan makhluk ada doanya. Doa ini dapat digunakan ketika memakai
pakaian baru, menjadi pengantin baru atau doa ibu ke anaknya.
Allahumma inni
as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min
syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”
Artinya:
ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang
Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya
dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Ayat 3: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
Waktu malam adalah waktu yang istimewa.
Bahkan beberapa ulama mengatakan menit demi menit di malam hari itu
mahal. Seperti khalifah Umar bin Abdul Aziz yang tidak mau diganggu ketika
malam, karena waktu malam dikerjakan untuk bermunajat dengan Allah. Umar bin
Khattab mengatakan ada 3 kenikmatan dunia, kalau tidak ada kenikmatan ini aku
tidak ada nafsu dengan dunia ini. 1. Kenikmatan bermunajat dengan Allah, 2.
Nikmat menahan lapar (puasa), 3. Nikmat menghadiri majlis yang kata-katanya
dipilih.
Namun pada malam hari juga banyak terjadi
kejelekan seperti pencurian, pembegalan, atau kasus orang sakit yang bertambah
parah ketika malam hari. Rasulullahpun menganjurkan untuk menutup puntu,
jendela dan bejana pada malam hari.
“Jika malam datang menjelang, atau
kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena itu setan
sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan
mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnaya setan
tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan
kalian dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan
sesuatu diatasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR Bukhari Muslim)
Ayat 4: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir
yang meniup pada buhul-buhul (takinya). Wanita-wanita tukang sihir yang
berusaha menggganggu dan menyakiti dengan jalan menipu indra dan memberi kesan
pada jiwa dan perasaan
Ayat 5: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia
dengki
Iblis diturunkan dari surga karena dengki, pertempahan darah juga karena dengki. Orang dengki adalah orang yang senang atas lenyapnya nikmat dari orang yang ia dengki dan berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan nikmat tersebut. Bicara tentang dengki sepertinya itu adalah hal yang wajar yang dimiliki oleh manusia. Astaghfirullah -__-. Padahal yang kita tau itu hanya “tampaknya saja” tidak 100% dirinya layaknya hallo effect pada pertemuan pertama yang bisa aja berbeda dengan kenyataan.
Kalau kata Ustadz
Aris Munandar, S.S, M.PI Abu Darda’ (seorang sahabat Nabi) radhiyallahu’anhu
mengatakan, “Siapa yang sering ingat dekatnya kematian tidak akan sering
gembira yang berlebihan dan berkurang iri dengkinya kepada orang lain.“
(Hilyatul Auliya’ 1/220). Semoga Allah SWT senantiasa menjauhkan kita dari sifat iri dengki ini. (Lanjut ke
tafsir QS An-nas)
Wallahu a’lam
Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa
penambahan
0 komentar:
Posting Komentar