Kamis, 27 Agustus 2020

INILAH KEMENANGAN YANG NYATA


Ditinggal pas lagi seneng-senengnya?

Atau ditinggal dengan seseorang yang paling kita cintai di puncak kemenangan?

Sakitnya tuh disini! hehehehe

Rasulullah dan para sahabat sudah merasakannya! Lalu apasih kemenangan yang dimaksud? Dan bagaimana mereka menyikapi perpisahannya?

Mari kita lanjut membaca tafsir Surat An Nasr.

Surat An Nasr merupakan surat ke-110 dalam Al Qur’an. Ada yang mengatakan turunnya surat ini saat fathu mekkah pada tahun 8 H. Sebagian mengatakan saat Haji Wada pada tahun 10 H dan yang lain berpendapat 80 hari sebelum rasulullah wafat.

Asbabun nuzul Surat An nasr menceritakan kemenangan dan masuk islamnya orang-orang Arab secara berbondong-bondong, serta mengisyaratkan telah dekatnya ajal Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam karena tugas Beliau hampir selesai.

Ibnu Abbas radhiyallahu‘anhu menjelaskan bahwa setelah Allah menurunkan surat ini, Rasulullah memanggil Fatimah radhiyallahu‘anha. Fatimah menangis saat Rasulullah mengabarkan bahwa ajalnya telah dekat. Lalu Fatimah tersenyum karena Rasulullah bersabda: “Jangan menangis, karena sesungguhnya engkau adalah keluargaku yang paling awal menyusulku.” (HR Ad Darimi dan Thabrani)

Tafsir Surat An Nasr

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ1)  (وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًا  (2)فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًاۙ (3)

Ayat 1: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

Mengapa dikatakan sebagai kemenangan Allah? Toh kita yang berjuang, logikanya siapa yang berjuang itulah yang dianggap menang Iya nggak?

Hohoo masuk akal juga sih, tapi setelah membaca dan mentadaburi Surat An-Nasr rasanya paradigma itu salah Guys!

Memang benar siapa yang berjuang dia akan menang, tapi itu semua terjadi atas pertolongan Allah. Seperti kisah Fathu Mekkah, orang-orang dari Jazirah arab berbondong-bondong masuk islam atau kisah perang Badar yang berakhir dengan kemenangan umat muslim. Itu semua atas pertolongan Allah, sehinga kemenangan itu layak dinisbatkan Allah semata.

وَمَا جَعَلَهُ ٱللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِۦ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا ٱلنَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Al Anfal: 10)

Karena hakikat kemenangan adalah milik Allah, maka sudah seharusnya seorang muslim adalah manusia yang paling optimis. Memikirikan kesuksesan tidak dengan keterbatasan kita, melainkan dari pertolongan dari Allah yang akan datang pada saat waktu yang tepat.

Jadi

Jangan kamu merasa lemah sungguh pertolongan Allah itu dekat, pertolongan Allah itu nyata. Hakikat pertolongan: 1) Didatangkan olehNya 2) Pada waktu yang ditentukanNya 3) Dalam bentuk yang dikehendakiNya 4) Untuk tujuan yang digariskanNya. Allah mengajarkan dalam surat ini Maiyatullah

1.   (1) Maiyatullah secara umum, Dia Allah bersama kalian dimanapun kalian berada (2) Maiyatullah secara khusus, Allah membersamai dengan orang yang dipilih untuk ditolong. Seperti cerita Nabi Musa ketika membelah lautan dengan tongkatnya.

Ayat ke 2: dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah.

Ketika Fathul Mekkah, hampir seluruh jazirah Arab masuk agama islam. Disebutkan dalam Shahihul-Bukhari, dari ‘Amr bin Salimah, ia berkata (Dahulu) bangsa Arab menunggu-nunggu al Fathu (penaklukan kota Mekah) untuk memeluk Islam. Mereka berkata: “Biarkanlah dia (Rasulullah) dan kaumnya. Jika beliau menang atas mereka, berarti ia memang seorang nabi yang jujur”. Ketika telah terjadi penaklukan kota Mekkah, setiap kaum bersegera memeluk Islam, dan ayahku menyegerakan keIslaman kaumnya.

Seperti itulah kemenangan yang hakiki, yang mendatangkan kemenangan untuk umat manusia. Ayat ini menjadi isyarat datangnya ajal Rasulullah karena kemenangan sudah diraih, artinya tugas kerasulan sudah mau selesai. Allah mengajarkan RasulNya untuk mengucapkan pujian dan istighfar sebagai persiapan untuk menjumpai Rabbnya dengan amalan terbaik (ayat selanjutnya).

Ayat 3: maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepadaNya. Sungguh Dia Maha Penerima taubat.

Ayat ini mengajarkan pada setiap akhir agar kita selalu memuji Allah dari memohon ampunan kepada Allah dari segala kesalahan perkataan yang sia-sia. Berikut ini anjuran do'a kafaratul majelis (penutup majelis) yang sering dibacakan termasuk dalam sebuah majelis ilmu.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.

Doa ini dapat diucapkan bukan hanya saat mengakhiri majlis ilmu saja, tapi bisa juga saat selesai makan bersama dengan keluarga atau setelah pergi dari pasar. Pokoknya setiap pembicaraan atau obrolan biasa apalagi diyakini ada perkataan sia-sia yang terucap, maka doa kafaratul majelis sangat dianjurkan untuk dibaca.

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ

(maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu)

Tasbih adalah dzikir yang paling agung, karena semua makhluk hidup ini semuanya bertasbih kepada Allah. Dalam Al quran ada 2 tasbih: yaitu سَبِّحِ ٱسۡمَ  (Sabbikhisma) dan سَبِّحْ بِحَمْدِ (Sabbaha bi hamdiik). Perbedaannya sabbikhisma, mentasbihkan atau menyucikan Allah dari sifat keburukan makhluk (bahwa Allah tidak mungkin mempunyai keburukan itu). Sedangkan sabbaha bi hamdiik kita mensucikan dzat Allah, bahwa kita tidak akan menjangkau sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selain itu mengucapkan tasbih menjadi penyebab kecintaan Allah kepada seorang hamba.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah kalimat yang ringan di lisan namun berat di dalam timbangan, dan keduanya dicintai oleh ar-Rahman, yaitu ‘Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kenapa saat kemenangan kita disuruh mengagungkan Allah? Bukannya jelas kemenangan itu milik Allah, Terus apa keuntungannya buat kita?

Jadi pengagungan kepada Allah digunakan sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Allah, karena Allah telah melibatkan kita dalam dakwah atau jalan kesuksesan.

وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًاۙ

(dan mohonlah ampunan kepadaNya)

Istighfar pada hakikatnya adalah mengakui kesalahan namun dapat juga diucapkan dalam rangka ibadah kepada Allah. Diantara manfaat Istighfar yaitu memohon ampunan:

1.     Dari rasa bangga dan sombong ketika kemenangan datang

2.     Dari perasaan di awan dan sikap salah selama perjuangan

3.     Dalam kekurangan memuji Allah.

Kesimpulan

Sikap seorang mukmin saat meraih kemenangan

-          Merasakan kebersamaan maiyatullah bahwa Allah yang memberi kemampuan kepada mereka, pertolongan milik Allah dan kemenangan adalah milik Allah

-          Yang terpenting, kemenangan itu diberikanNya untukmu untuk suatu hal yang dikehendakiNya

Wallahu a’lam

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan

Continue reading INILAH KEMENANGAN YANG NYATA

Senin, 17 Agustus 2020

CELAKALAH ABU LAHAB!

(sumber: Pixabay)

Surat Al-lahab atau disebut juga surat Al Masad merupakan surat Makkiyah ke 111. Tujuan mempelajari Surat ini untuk mengetahui sifat Abu Lahab yang suka menyakiti Rasulullah, sehingga kita bisa berlindung dari sifat yang dimiliki oleh Abu Lahab. Sebagai pelajaran bahwa Allah akan mengecam orang-orang yang menghalangi cahaya Allah. 

Asbabun Nuzul

Mengenai asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini diterangkan dalam riwayat berikut:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْبَطْحَاءِ فَصَعِدَ إِلَى الْجَبَلِ فَنَادَى يَا صَبَاحَاهْ فَاجْتَمَعَتْ إِلَيْهِ قُرَيْشٌ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ مُصَبِّحُكُمْ أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ تُصَدِّقُونِي قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ فَقَالَ أَبُو لَهَبٍ أَلِهَذَا جَمَعْتَنَا تَبًّا لَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ إِلَى آخِرِهَا

“Dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, “Wahai sekalian manusia.” Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, “Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih.” Akhirnya Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu.” Maka Allah menurunkan firman-Nya: “TABBAT YADAA ABII LAHAB..” Hingga akhir ayat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Abu lahab mencela nabi Muhammad dengan mengatakan Tabbat laka ya Muhammad? Apakah untuk ini kami dikumpulkan? Allah kemudian membalas nya dengan turunya surat ini. Itulah awal mula Abu Lahab membenci Rasulullah. Bukan hanya dirinya yang membenci, menghinakan, memerangi Rasulullah. Ia pun melibatkan istri dan anak-anaknya bahkan ia rela hartanya hilang apabila digunakan untuk memusuhi Rasulullah.

Diantara keburukan yang dilakukan oleh Abu Lahab yaitu:

Pertama Abu Lahab mengikuti Rasulullah saat berdakwah dengan para kabilah untuk menyebarkan islam, kemudian abu lahab juga mengikuti dibelakangnya dan mendatangi kabillah itu dengan mengatakan jangan kau ikuti perkataan orang itu, sesungguhnya dia hanya menjauhkan kita dari Tuhan-tuhan kita.

Betapa jahatnya Abu Lahab!

Dia seperti memberi kesan ke orang lain bahwa saya aja sebagai pamannya (orang terdekat) tidak percaya apa yang dikatakannya. Mungkin terlihat biasa saja apabila orang asing yang melakukan kedustaan itu, namun jika orang terdekat rasanya aneh dan sungguh kejam.

Kedua Abu Lahab mempelopori adanya pemboikotan terhadap keluarga Rasulullah. Pemboikotan ini dilakukan selama 3 tahun oleh penduduk Quraisy untuk memutus hubungan dengan Bani Hasyim baik islam maupun yang belum masuk islam. Pemboikotan tersebut berupa (1) Pelarangan melakukan aktivitas jual beli dengan Bani Hasyim. (2) Lalu tidak diperbolehkan untuk mengawinkan dengan Bani Hasyim. (3) Tidak boleh berbicara dan datang ke rumah anggota Bani Hasyim. (4) Tidak diperbolehkan bergaul bersama mereka. (5) Tidak diperbolehkan berbelas kasihan kepada mereka. [6] Tidak menerima permintaan damai, sampai Nabi Muhammad diserahkan untuk di bunuh. [7] Mereka baru dibolehkan keluar hanya untuk berhaji atau umrah.

Ketiga Abu lahab meminta anak mereka untuk menceraikan anak Rasulullah. Abu Lahab mempunyai anak yang bernama Utbah (masuk islam saat penaklukan kota Mekkah) menikah dengan Ruqayyah dan Utaibah yang kafir menikah dengan Ummu kultsum. Saat Surat Al-lahab turun, Abu Lahab berkata kepada anaknya, “kepalaku dan kepala kalian haram bersentuhan jika kalian berdua tidak mentalak kedua putri Muhammad.” Keduanya pun menjatuhkan talak kepada istri masing-masing.

Dan masih banyak lagi keburukan Abu Lahab semasa hidupnya. Ia dikenal sebagai musuh yang paling keras dan keji dalam memusuhi Rasulullah.

Jadi, apa pendorong utama Abu lahab melakukan ini?

Ternyata dia mengkhawatirkan dunia, harta, kehormatan dan pengaruh di tengah masyarakat. Sehingga timbul kebencian terhadap Nabi Muhammad.

Tafsir

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ١– مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ٢- سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ٣- وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ٤ - فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥

Ayat 1: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

Tabbat yang pertama adalah doa atau serapah atau ancaman. Tabbat yang kedua untuk penguatan yaitu betul-betul celaka. Allah menyatakan peperangan terhadap Abu Lahab dengan membinasakan kedua tangannya. Seperti yang diketahui, tangan disimbolkan untuk kebaikan. Tangan adalah modal untuk kebaikan sekaligus ujian jika melakukan keburukan.

Abu lahab pasca turunnya surat ini hingga 10 tahun sebelum meningggal belum juga masuk islam, karena pintu hidayah nyatanya telah tertutup baginya. Di akhir hidupnya Abu Lahab mendapatkan luka menular yang tidak dapat sembuh. Sehingga saat meninggalpun tidak ada yang mengurusnya karena semuanya jijik dari bau menyengat yang keluar dari jasadnya bahkan anak-anaknya. Mayat Abu Lahab ditelantarkan selama 3 hari 3 malam, ia pun dibungkus dengan kain dan dibawa ke tempat yang terisolir, kemudian dilempar dengan batu hingga tubuhnya terkubur. Betapa Allah menghinakan Abu lahab.

Ayat 2 Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

Tidak ada manfaat baginya apa yang ia miliki dan dia upayakan (harta dan anak-anaknya). Abu lahab sempat sesumbar “kalau benar apa yang dikatakan Muhammad maka akan kuselamatkan istri dan anak-anakku dengan hartaku”. Tapi lihat apa Abu lahab bisa selamat?

Seorang Ulama pernah memberikan nasihat kepada Raja. Berkatalah sang Ulama “Seandainya Anda berjalan jauh di padang pasir, sementara Anda tidak membawa air minum dan sudah sangat kehausan. Bila Anda tidak segera mendapatkan air minum, maka Anda akan mati kehausan. Di saat bersamaan, ada seorang musafir yang datang dan memiliki setengah gelas air. Berapa Anda akan membayar setengah gelas air itu. Kemudian Raja berkata aku akan mengeluarkan setengah hartaku.

Maka lebih penting mana kenikmatan atau harta? Sesungguhnya kekayaan dan kekuasaan ini tidak lebih penting dari sebuah kenikmatan. Namun disisi lain harta adalah peluang terbaik apabila digunakan untuk berinfak di jalan Allah.

Rasulullah menyebut beberapa keutamaannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan orang saleh.” (HR. Ibnu Hibban). Bahkan dibolehkan hasad terhadap muslim kaya. Rasulullah bersabda, “Tidak ada hasad kecuali pada dua orang; orang yang Allah beri harta dan dia habiskan harta itu untuk kebaikan, (serta) orang yang Allah beri ilmu dan dia mengajarkan ilmunya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Ayat 3: Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

Yaitu kelak Abu Lahab akan mendapatkan disiksa dengan api yang bergejolak. Gejolak api seperti unta yang kuning yang dari jauh kelihatannya kuningnya

Ayat 4 Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

Ummu Jamil (istri Abu Lahab), Seorang wanita cantik jelita dengan kedudukan dan kehormatannya yang tinggi di tengah-tengah masyarakat oleh Allah disebut sebagai pembawa kayu bakar. Allah mengejeknya karena tidak mungkin org yang baik kehormatannya membawa kayu bakar itu. Pendapat yang lain mengatakan bahwa pembawa kayu bakar adalah kebiasaan ummu jamil yaitu pembawa berita tidak benar dan memutar balikkan fakta.  

Ayat 5 Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Ummu jamil menjual kalungnya dan hasilnya digunakan untuk memusuhi Rasulullah. Akibatnya Allah memasangkan tali di lehernya dengan sabut api neraka.

Wallahu A’lam

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan.


Continue reading CELAKALAH ABU LAHAB!

Sabtu, 15 Agustus 2020

SURAT AN NAS, KUNCI KESELAMATAN

 

(sumber: Pexels.com)

Surat An-nas merupakan surat makkiyah dengan urutan surah ke-114 dalam Al-Qur’an. Surat ini berisi anjuran kepada manusia untuk memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah dari segala keburukan baik itu dari golongan manusia atau jin. Setelah turun surat ini, Rasulullah merasa tenang karena Allah menjamin keselamatan dari keburukan maupun kejelekan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Surat Al-falaq dan An-nas merupakan Muawwidzatain yaitu surat yang berisi tentang meminta perlindungan Allah SWT. Bedanya dalam surat Al-falaq kita berlindung dari 4 kejelekan di dunia dengan membawa 1 sifat Allah yaitu sebagai Rabb, sedangkan dalam surat An-nas hanya 1 kejelekan tapi membawa 3 sifat Allah. Kejelekan apasih kira-kira?

Ternyata dalam surat An-nas kejelekan yang terjadi akibat permasalahan internal yang berasal dari dalam dada manusia. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia dari golongan jin dan manusia. Bisikannya itu merupakan kejahatannya seperti membuat hati menjadi was-was. Mau menolong ga jadi, mau sedekah ga jadi, mau sholat tapi ditunda-tunda. Bisa jadi itu adalah rasa was-was yang dibisikkan oleh setan ke dalam dada manusia.

Tafsir An-nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (1) مَلِكِ النَّاسِۙ (2) اِلٰهِ النَّاسِۙ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (4) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)

Ayat 1: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya (Rabb) manusia

Kata Rabb menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta makhluk yang menjamin rezeki (Ar-rozaq) dan mengatur (Al-mudabbir) serta menentukan keadaan ciptaannya. Seperti menurunkan hujan kemudian menahannya, melapangkan rejeki atau menyempitkannya. Dia yang membimbing mereka dengan wahyu dan segala ilmu yang bermanfaat

Dalam hal ini imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata: Sesungguhnya Rabb adalah (zat) yang maha kuasa, yang mengadakan, pencipta, pembentuk rupa, yang maha hidup lagi berdiri sendiri dan menegakkan urusan makhlukNya, yang memberi manfaat dan celaka, yang mendahulukan dan mengakhirkan, yang memberi petunjuk dan menyesatkan siapa yang dikehendakiNya. Allah berfirman dalam QS Ar-Rahman:29

يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ

“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepadaNya, setiap hari Dia (memenuhi) semua kebutuhan (makhlukNya)”

Ayat 2: Raja manusia,

Arti Malik memiliki beberapa makna yaitu sebagai Wali (ولي) , Amiir (امير) dan Hukum (حاكم). Pelindung, penguasa dan hakim berarti pembuat hukum. Kita sebagai manusia wajib mengambil hukum hanya dari Allah. Allah lah Maha segalanya, Dia memiliki kesempurnaan diatas kerajaanNya, tidak ada siapapun yang memberi syafaat di hadapannya kecuali dengan izinNya

Ayat 3: sembahan manusia

Illah adalah yang berhak disembah secara benar dan menjadi tujuan yang tertinggi.

Ayat 4: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

Iblis diusir dari surga akibat keengganannya menjalankan perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam, ia meminta ketangguhan kepada Allah untuk menjerumuskan nabi Adam dan keturunannya menyimpang dari jalan Allah (QS Al-Isra:64). Oleh karena itu setan selalu berbisik-bisik untuk memberikan was-was dan keraguan dalam diri manusia. Dimulai sejak nabi Adam dan istrinya dibujuk untuk memakan pohon khuldi, sehingga keduanya diturunkan dari surga.

وَٱسْتَفْزِزْ مَنِ ٱسْتَطَعْتَ مِنْهُم بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِم بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا

Dan perdayakanlah siapa saja diantara mereka yang sanggup engkau (iblis) tipu dengan suara indahmu yang menyeru kepada maksiat, dan kerahkanlah pasukan berkudamu dan pejalan kaki menuju mereka agar mereka tunduk dan mengikutimu. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasa amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah, dan bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina, dan menghambakan mereka kepada selain Allah sewaktu pemberian nama, serta berilah mereka janji-janji dusta dan angan-angan palsu, “padahal setan itu hanya menjanjikan kedustaan belaka yang menipu mereka” (QS Al-isra: 64)

Bersekutulah dengan mereka dalam harta dengan menghiasi amal usaha mereka yang menyelisihi syariat Allah. Harta kita kalau setan yang sudah memiliki, maka harta akan dibelanjakan untuk mubadzir, melakukan hal yang sia-sia atau mengambil harta yang bukan haknya dan sebagainya. Bersekutulah dengan mereka pada anak-anak mereka dengan cara mereka mengklaimnya secara dusta, menghasilkannya dari jalan zina. Dengan memperindah pandangan mereka terhadap zina dan anak-anak diikutkan kedalam suatu acara yang menjauhkan dari Allah akibat tidak mendidik anak untuk kebaikan. Lalu mereka diberikan janji-janji bahwasanya tidak ada kehidupan setelah kematian atau janji-janji yang tidak ada realitanya.

Ayat 5: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

Setan selalu bersembunyi di dalam dada manusia yang siap menggoda kapan dan dimanapun. Apabila iman sedang kokoh maka langkahnya mundur begitu pula sebaliknya. Setan akan selalu memberikan sifat was-was agar jauh dari Allah. Tapi ada satu hal yang menarik  bahwa setan hanya menggoda saja tapi manusia yang memenuhi ajakannya (QS Ibrahim:22).

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu. Lalu kamu memenuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (QS Ibrahim:22)

Nah sudah jelas kan setan hanya menyeru, manusia sendirilah yang memenuhi seruannya. Apa setan bisa menjadikan kita melakukan apa yang dia ajak? Sekali-kali setan tidak mempunyai kekuasaan terhadap manusia melainkan setan hanya mengajak. Setan mengajak melalui berbagai arah untuk menyesatkan manusia (QS Al-a’raf: 16-17). Jadi jangan salah nih apabila kita melakukan sebuah keburukan jangan mencela setan, karena sebenarnya itu hanya kelemahan hati kita saja. Astaghfirullahaladzim.

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ (شَاكِرِينَ (17

16. iblis menjawab, “karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus; 17. kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Sekuat apapun upaya setan untuk mengajak manusia tidak akan mampu mengalahkan kaum muslimin apabila dia mempunya tekad untuk selalu taat kepada Allah. Jadi tak ada alasan untuk takut akan tipu daya setan toh juga tipu daya setan itu lemah (QS An-nisa:76). Kita hanya perlu yakin dan terus mendekatkan kepada Allah, agar senantiasa dikuatkan imannya.

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا.....

Sesungguhnya tipu daya setan itu sangat lemah (QS An-Nisa: 76)

Ayat 6: dari golongan jin dan manusia

Keduanya sama-sama setan baik yang tidak nampak maupun yang Nampak oleh mata. Mereka memberikan pengaruh ke dalam hati dan menyeru ke jalan yang salah. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada terhadap godaan setan, karena pada saat lengah itulah peluang yang baik untuk membisik-bisikkan sesuatu. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

الشَّيْطَانُ جَاثَمَ عَلَى قَلْبِ اِبْنِ آدَمَ فَإِذَا سَهَا وَغَفَلَ وَسْوَسَ فَإِذَا ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى خَنَّسَ

“Setan itu mendekam pada manusia. Jika ia luput dan lalai, setan menggodanya. Jika manusia mengingat Allah, setan akan bersembunyi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).

Berikut ini merupakan 10 pintu masuknya syaitan yang bisa kita hindari:

(1) Hasad (dengki) dan tamak (2) Marah; (3) Berlebihan dalam menghisas tempat tinggal (4) Kenyang karena telah menyantap banyak makanan (5) Tamak pada orang lain (6) Tergesa-tergesa (7) Cinta harta (8) Mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzab atau golongan tertentu (9) Memikirkan hakikat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah (10) Berburuk sangka terhadap muslim lainnya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan taufiq Allah.

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan.


Continue reading SURAT AN NAS, KUNCI KESELAMATAN

Minggu, 09 Agustus 2020

Belajar dari Al Falaq

 


Kalau ada bekicot makan daun tanaman kita, apakah jahat? atau ada ular yang makan tikus, apakah ular jahat? 
Tidak
Karena memang fitrahnya begitu makan untuk bertahan hidup. Berbeda dengan manusia yang dikaruniai akal untuk berpikir bisa membedakan yang baik dan buruk. Allah telah mengajarkan kita doa agar terhindar dari keburukan makhluk diluar kehendak kita. Doa itu ada dalam surat Al Falaq.
QS Al-falaq merupakan surat makkiyah yang ke 113 ,di dalam QS Al-falaq Allah menceritakan 4 kejelekan yang ada di dunia, sehingga surat
ini diturunkan untuk memberikan perlindungan. QS Al-falaq dan An-nas disebut surat Muawwidzatain yaitu surat yang berisi tentang meminta perlindungan Allah SWT.

Dari Uqbah bin Amir ia berkata, Rasulullah SAW bersabda “tadi malam telah diturunkan ayat yang tidak akan setara dengan ayat lain yaitu qul a’udzubirabbin nas dan qul a’udzubirabbol falaq.” (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasa’i)

Tidak akan setara ayat ini dengan yang lain yang menunjukkan keseriusan untuk memohon perlindungan dari marabahaya. Setelah turun kedua surat ini Rasulullah lebih merasakan ketentraman dan ketenangan. MasyaAllah sungguh Allah mengajarkan kita untuk selalu waspada dalam hal apapun sehingga kita bisa selalu berlindung kepadaNya. Dan yang utama dalam berdoa adalah percaya. Banyak yang berdoa sambil lalu aja, lidah melafalkan nama-nama Allah tapi hati tidak mendengarkannya atau bahkan meyakininya. Bagaimana Allah akan mengabulkan doa-doa kita jika kita saja ragu?

Tafsir Al-falaq

Ayat 1: Katakanlah" aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh". 

Al- Falaq: waktu shubuh/pagi atau makhluk. Waktu shubuh adalah waktu pemberi harapan, Allah memberikan harapan dan kehidupan baru di waktu shubuh. Sedangkan yang dimaksud makhluk adalah Allah SWT memerintahkan kepada Nabi-Nya agar berlindung dari semua makhluk.

Ayat 2: berlindungan dari segala kejelekan (bencana, kejelekan) makhluk.

Menurut ahlus sunnah wa jamaah bahwa Allah menciptakan kebaikan dan keburukan sebagaimana ditunjukkan dalam QS AL qamar: 49 “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. Allah tidak menciptakan suatu keburukan yang benar-benar murni. Jika ada hal yang tampak suatu keburukan semata-mata itu hanya tampaknya saja. Kita bisa melihat sisi lain yang bisa dipandang sebuah kebaikan.

Oleh karena itu untuk meminta kebaikan dan berlindung dari keburukan makhluk ada doanya. Doa ini dapat digunakan ketika memakai pakaian baru, menjadi pengantin baru atau doa ibu ke anaknya.

Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.”

Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.

Ayat 3: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

Waktu malam adalah waktu yang istimewa. Bahkan beberapa ulama mengatakan menit demi menit di malam hari itu mahal. Seperti khalifah Umar bin Abdul Aziz yang tidak mau diganggu ketika malam, karena waktu malam dikerjakan untuk bermunajat dengan Allah. Umar bin Khattab mengatakan ada 3 kenikmatan dunia, kalau tidak ada kenikmatan ini aku tidak ada nafsu dengan dunia ini. 1. Kenikmatan bermunajat dengan Allah, 2. Nikmat menahan lapar (puasa), 3. Nikmat menghadiri majlis yang kata-katanya dipilih.

Namun pada malam hari juga banyak terjadi kejelekan seperti pencurian, pembegalan, atau kasus orang sakit yang bertambah parah ketika malam hari. Rasulullahpun menganjurkan untuk menutup puntu, jendela dan bejana pada malam hari.

Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka. Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnaya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu diatasnya, matikanlah lampu-lampu kalian” (HR Bukhari Muslim)

Ayat 4: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (takinya). Wanita-wanita tukang sihir yang berusaha menggganggu dan menyakiti dengan jalan menipu indra dan memberi kesan pada jiwa dan perasaan

Ayat 5: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki

Iblis diturunkan dari surga karena dengki, pertempahan darah juga karena dengki. Orang dengki adalah orang yang senang atas lenyapnya nikmat dari orang yang ia dengki dan berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan nikmat tersebut. Bicara tentang dengki sepertinya itu adalah hal yang wajar yang dimiliki oleh manusia. Astaghfirullah -__-. Padahal yang kita tau itu hanya “tampaknya saja” tidak 100% dirinya layaknya hallo effect pada pertemuan pertama yang bisa aja berbeda dengan kenyataan.

Kalau kata Ustadz Aris Munandar, S.S, M.PI Abu Darda’ (seorang sahabat Nabi) radhiyallahu’anhu mengatakan, “Siapa yang sering ingat dekatnya kematian tidak akan sering gembira yang berlebihan dan berkurang iri dengkinya kepada orang lain.“ (Hilyatul Auliya’ 1/220). Semoga Allah SWT senantiasa menjauhkan kita dari sifat iri dengki ini. (Lanjut ke tafsir QS An-nas)

Wallahu a’lam

Sumber: Kajian Ustadzah Maya Novita, Lc. MA dengan beberapa penambahan

Continue reading Belajar dari Al Falaq

Minggu, 02 Agustus 2020

AL-IKHLAS, SEPERTIGA AL QUR'AN


Tafsir QS Al Ikhlas


QS Al ikhlas merupakan surat ke 112 yang nilainya dikatakan sepertiga Alqur’an. Kenapa? Karena dalam QS Al ikhlas dijelaskan sifat-sifat Allah, hukum (ayat perintah, larangan dan sebagainya) serta kisah seperti janji dan ancaman tentang surga dan neraka

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ-١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ-٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ -٣وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤

1. Katakanlah (Muhammad)," Dialah Allah, Yang Maha Esa 2. Allah tempat meminta segala sesuatu 3.(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan 4. Dan tidak ada sesuatu setara dengan Dia"

Kandungan QS Al ikhlas

Berikut ini poin-poin yang terkandung dalam QS Al ikhlas yang secara garis besar membahas tentang masalah tauhid, bercerita tentang siapakah Allah Ta'ala. 

a. Tidak melihat di alam wujud kecuali hakikat Allah

b. Hati akan melihat kekuasaan Allah berada pada segala sesuatu yang dilihatnya

c. Tidak melihat di alam ini kecuali Allah

d. Meniadakan efektivitas sebab-akibat

Makna yang terkandung dalam QS al ikhlas yaitu keikhlasan menyembah kepada Allah juga dijelaskan dalam QS Al bayyinah : 5

وَمَ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا الزَّكٰوةَ‌ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Makna Tauhid

a. Keesaan wujud (ahadiyah wujud)

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bahwa benda bisa terlihat karena keberadaan cahaya, lalu cahaya tersebut dipantulkan sehingga mata kita bisa melihat. Sebaliknya tidak ada cahaya dapat meniadakan segala sesuatu. Dan Allah sebagai cahaya dengan tingkatan paling atas yang mengatur urusan dan pemberi cahaya di bumi dan di langit (QS An nur: 35). 

b. Keesaan pelaku (ahadiyah fail)

Tidak ada daya dan upaya selain izin Allah. Jadi tidak ada gunanya manusia sombong karena segala gerak perbuatan pada manusia bergerak karena ada peran Allah. Bukan kita yang hebat melainkan Allah yang memberi kemampuan untuk kita hebat. Berikut ini merupakan contoh kisah hebat yang terjadi pada zaman rasulullah.

Kisah perang badar

Perang badar yang berakhir dengan kemenangan umat muslim yang saat itu berjumlah 313 bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang jumlahnya sebanyak 1000 orang. Dari jumlah pasukan pun sudah bisa terlihat mustahil sekali kemenangan berpihak ke kaum muslimin, tapi jika Allah memberikan kemudahan maka dari yang asalnya impossible jadi possible. Allah menjelaskan dalam QS Al-anfal ayat 17 yang artinya Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.

 Bukan kamu yang membunuh mereka tetapi Allah yang membunuh mereka dan bukan kamu yang melempar melainkan Allah yang melempar. masyaAllah terdapat peran Allah dalam perang badar, Sehingga pada saat perang sasaran kaum muslimin mengenai tepat terhadap musuh. Akhirnya kemenangan perang badar dimenangkan oleh kaum muslimin atas izin Allah. Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar dengan izin Allah.

Kisah fathu mekkah

Fathu mekkah adalah sebuah peristiwa penaklukan kota Mekkah, dimana Nabi SAW dan para sahabat berhasil menguasai kota Mekkah dan mensucikan ka’bah dari berhala. Seperti dijelaskan dalam QS Al-Imron: 126, Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan Kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Fathu mekkah memberikan pelajaran bahwa kemenangan milik Allah. Yang tidak datang dari selain-Nya, maka tidak bermanfaat kecuali dengan pertolongan dan taufik dari Allah. Kalau Allah menghendaki sesuatu terjadi, maka Allah pun akan menghendaki demikian.

Hakekat tauhid

1.                  Akidah hati yaitu dengan mendeklarasikan keesaan Allah

Hakikat tauhid pada dasarnya adalah mengesakan Allah dan sudah menjadi kewajiban kita sebagai sebagai seorang muslim untuk mendeklarasikan keesaan Allah. Tauhid memiliki kedudukan yang tinggi dalam agama islam, karena ia merupakan pintu pertama ketika menjadi seorang muslim yaitu mengesakan Allah sebagai Rabb dan mengakui bahwasannya nabi Muhammad adalah rasul dan hamba Allah.

2.      Penafsiran bagi wujud alam semesta

Segala sesuatu yang wujud pasti ada yang menciptakannya, ada yang mengaturnya ada yang memberi rezeki dan ada yang menjaganya. Tentunya hal tersebut diciptakan oleh dzat yang maha besar yaitu Allah subhanallahu wa taala..

3.      Manhaj bagi kehidupan

Tauhid sebagai manhaj maksudnya adalah:

a. Manhaj untuk ibadah

b. Manhaj hanya mengarah pada Allah dalam berharap dan takut

c. Manhaj menerima sesuatu dari Allah saja

d. Manhaj bergerak dan beramal karena Allah semata-mata

e. Manhaj yang menghubungkan antara hati manusia dengan segala yang maujud dengan hubungan cinta

 


Continue reading AL-IKHLAS, SEPERTIGA AL QUR'AN